Jakarta, Portonews.com – Ancaman perang dagang yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal banyak menimbulkan kerugian bagi Indonesia. Diantaranya menimbulkan potensi kehilangan manfaat fasilitas Generalized System of Preference (GSP) sebesar 1,7-1,8 miliar dollar Amerika per tahun, atau sekitar Rp 25,2 triliun (kurs Rp 14.000).
Namun, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi meyakin AS tak mencabut semua fasilitas GPS. “Saya tidak percaya semua dicabut, beberapa dia perlu juga,” kata Sofjan, di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018).
GSP adalah semacam kebijakan perdagangan suatu negara yang memberi pemotongan bea masuk impor. Menurut Sofjan, jumlah total ekspor Indonesia ke AS mencapai sekitar 20 miliar dollar Amerika per tahun. Jika GPS dicabut atas 124 produk Indonesia, jumlahnya akan berkurang sejumlah potensi kehilangan tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Sofjan, negara tidak akan lantas melakukan tindakan balasan atau retaliasi. “Kalau itu (retaliasi) terlalu kecillah, kita tidak ada retaliasi. Itu (tinjauan AS) sebenanrnya dilakukan tiap dua tahun sekali, kita evaluasi juga. Cuma ini dia minta kita serius untuk selesaikan,” ujarnya.
Sofjan melanjutkan, produk-produk yang terancam tidak mendapat GPS yakni produk pertanian, perikanan, tekstil, serta makanan. Pemerintah saat ini tengah melakukan rapat terbatas di Istana Bogor membahas hal tersebut.
Hal lain yang dibahas dalam pertemuan itu adalah kondisi perdagangan RI, yang mengalami defisit neraca perdagangan berkali-kali di tahun ini. Sofjan mengatakan pemerintah akan terus melakukan kajian atas kondisi tersebut.
Menurut Sofjan, saat ini ada barang-barang yang sebenarnya sudah dapat dipenuhi di dalam negeri namun kalah dari segi persaingan. Terutama industri hulu, seperti produk kimia.
Pembatasan impor pun tak lantas bisa dilakukan atas barang modal, karena menurut dia kalau memang Indonesia belum dapat memproduksi, impor memang dibutuhkan. “Kalau kita enggak bisa bikin terpaksa harus impor, karena itu bagian dari investment yang masuk,” imbuhnya.