Jakarta, Portonews.com – PT PLN (Persero) menargetkan untuk mengaliri listrik ke 1.200 desa di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat hingga 2018. Untuk mencapai target itu PLN telah melakukan penambahan listrik ke 435 desa.
Direktur Regional Maluku Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofik mengatakan pihaknya menargetkan untuk menyelesaikan tahap kedua pengaliran listrik tersebut (765 desa) dengan kapasitas listrik mencapai 50 Megawatt (MW).
“Data di papua ini kan terus berubah, kalau dulu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) itu kami targetkan tambah listrik ke 435 desa. Rupanya kami punya teman di lapangan survey jadi kami tambah target lagi 1.200 desa,” ujar Rofik dalam acara pelepasan Program Papua Terang, di Gedung PLN Jumat (27/7/18).
Rofik menambahkan, biasanya pihak PLN hanya bisa melakukan penambahan kapasitas listrik ke 20 desa di Papua setiap tahunnya. Hal tersebut didorong dengan sulitnya letak geografis pedesaan serta data yang belum pasti.
Untuk itu, diperkirakan pemerintah melalui PLN menargetkan hingga akhir tahun ini jumlah pengaliran dan ketersediaan listrik di provins tersebut mencapai 95% pada 2018 dan 100% teralirkan listrik pada akhir 2019 mendatang.
“Biasa kan identifikasi data itu lewat citra satelit itu sulit. Lalu untuk ke satu desa itu paling tidak minimal membutuhkan waktu 3 hari 3 malam, data desa di Papua juga berubah-rubah dari BPS total yang belum teraliri 3 ribu desa namun data lapangan 7 ribu desa,” ucapnya.
Untuk menyelesaikan tahap kedua target pengaliran listrik ke 1.200 desa untuk tahun ini, PLN bersama dengan segenap sukarelawan (volunteer) dan personil TNI akan melakukan identifikasi dan program pengaliran listrik ke desa-desa tersebut.
Selain identifikasi wilayah dan desa yang belum teraliri listri, PLN juga melakukan identifikasi sumber-sumber baru sumber daya listrik baru di wilayah tersebut.
“Total terinstall listrik di Papua itu 250-300 MW, yang akan ditambahkan sampai 2019 itu kurang lebih juga sekitar segitu. Nanti ini tim akan terbagi di 5 titik wilayah di Papua,” ujarnya.