Jakarta, Portonews.com – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) semakin anjlok. Di pembukaan perdagangan Selasa (24/7/2018) rupiah sempat menyentuh angka Rp14.541 per dollar AS.
Depresiasi Rupiah ini ternyata telah diantisipasi oleh para pengusaha. Bahkan langkah antisipasi akibat pelemahan rupiah telah disiapkan hingga awal tahun 2019. “Walaupun sampai awal tahun depan (Rupiah melemah) dan kita sekarang mengetahui bahwa cost of fund akan naik,” kata Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roselani di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Rosan menyebutkan, ada dua langkah yang dilakukan para pengusaha untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar ini. “Kita coba lebih efisien karena opsinya bisa dua. Kita cut margin atau kita menjadi lebih efisien. Nah kita bisa padukan keduanya dan di dunia usaha sih kita sudah mengantisipasi bahwa cost of fund akan naik,” jelasnya.
Selain itu, Kadin juga telah memprediski jika Rupiah tetap melemah maka Bank Indonesia masih akan menaikkan suku bunga acuannya, sehingga langkah antisipasi sangat penting.
“Kita sudah masuk planning kita bahwa akan ada kenaikan cost of fund karena kita lihat suku bunga kemungkinan besar naik lagi. Kemarin BI sempet nahan kenaikan suku bunga tapi kita lihat kenaikannya akan tetap naik sampi akhir tahun,” tuturnya.