Jakarta, Portonews.com – Kutai Timur, Kalimantan Timur merupakan daerah yang dikenal kaya dengan sumber daya alam, khususnya tambang batubara. Namun, sumber daya alam tersebut tidak dapat diperbarui dan akan habis dalam kurun waktu 30-40 tahun.
Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan sektor lain agar laju perekeonomian terus berlangsung. Pariwisata menjadi solusi tepat yang diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur, tidak hanya untuk menunjang perekonomian masyarakat melainkan juga mengenalkan potensi pariwisata Kutai TImur.
“Saya dan ketua adat berpikir bahwa Kutai Timur ini tidak bisa ditunjang oleh batubaranya saja kedepannya. Padahal kita punya potensi-potensi lain. Inilah mengapa kita fokus dalam mengembangkan kepariwisataan. Kami tidak hanya berpikir pada tambang saja tapi bagaimana destinasi ini akan didukung oleh yang lain. Paling tidak Kutai Timur, Sangatta menjadi derah tujuan wisata,” kata Bupati Kutai Timur Ir. H. Ismunandar, MT, saat press conference peluncuran Pesta Adat Pelas Tanah 3, di anjungan Kalimantan TImur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, (28/9).
Sebagai bentuk promosi mengenalkan Kutai TImur ke tingkat nasional dan internasional, Pemkab bersama para stakeholder, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kutai Timur, bersama masyarakat setempat akan melaksanakan perhelatan budaya bertajuk Pelas Tanah 3 di Kota Sangatta, Kutai Timur, pada 21-28 Oktober 2018 mendatang. Sebelumnya, kegiatan promosi even Pelas Tanah 3 itu sudah diselenggarakan selama dua hari di Jakarta, salah satunya melakukan karnaval saat Car Free Day (CFD).
Bupati Ismu mengatakan, kegiatan yang rutin terselenggara setiap tahunnya ini menghadirkan berbagai macam acara adat, olahraga tradisional, serta kegiatan karnaval, dan pertunjukan seni.
Selain itu, pihak terkait juga akan mempromosikan obyek-obyek wisata alam menarik. Salah satu obyek wisata yang menjadi unggulan Kutai TImur adalah Sangkulirang Rack Art/SRA atau biasa disebut Goa Telapak Tangan.
Usaha Pemkab Kutai Timur dalam memajukan sektor pariwisata memang terbilang sangat serius. Bahkan tidak hanya melakukan promosi destinasi lewat berbagai even pariwisata, tetapi mereka juga mulai membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan ke obyek-obyek wisata.