Bagi warga Jakarta yang galau karena setiap hari disuguhi omongan pejabat atau politisi yang makin lama makin ngelantur, atau kaum muda yang murung karena cintanya yang tak bersambut, jangan risau. Pergilah ke Derawan. Dengarkan nasihat musisi Franky Sahilatua (alm.), ‘tuliskan di atas pasir pantai nama-nama orang sialan itu. Lalu berenanglah, biarkan lidah ombak menghapusnya.’
Derawan adalah kisah pilu sepasang kekasih yang akan menikah. Namun takdir menuliskan jalannya sendiri. Perjalanan mereka menuju pelaminan tak kesampaian. Lautan telah memisahkan mereka dan keluarganya, lalu berubah menjadi gugusan pulau-pulau nan cantik.
Sang Perempuan berubah menjadi Pulau Derawan, sedangkan kekasihnya menjadi Pulau Sangalaki. Begitu juga anggota keluarga yang mengiringinya, berubah wujud jadi pulau-pulau yang indah.
Dalam beberapa tahun terakhir Derawan mulai populer di industri pariwisata Indonesia. Bagi mereka yang mengaku pecinta pantai atau kegiatan bawah laut, Kepulauan Derawan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sudah masuk bucket list, salah tujuan wisata yang wajib dikunjungi.
Rasa penasaran di benak seorang wanita pengunjung pameran pariwisata seketika muncul saat melihat-lihat catalog yang dibagikan Fathul Imam di booth-nya. Ia tampak kagum melihat foto-foto panorama Derawan yang tidak kalah dengan ratusan destinasi lain yang ditawarkan para pemandu wisata serupa yang berderet di sepanjang gedung pameran tour and travel, Jakarta Convention Center.
Obrolan mereka mengalir, untuk beberapa saat keduanya tersenyum, kesepakatan nampaknya akan terjadi. Setelah bertukar nomor kontak, wanita muda bernama Ai Rahmi itu berencana membawa serta rombongannya dari Subang, Jawa Barat ke Derawan, menggunakan perusahaan jasa tour guide Imam, JM Adventour.
Derawan, yang berada di ufuk timur Pulau Kalimantan memiliki pulau asri yang menjadi buruan para peselancar, penikmat wisata bahari, atau bahkan generasi milenial yang mengklaim dirinya sebagai penenun senja memajang gambar sunset di akun instagram mereka. Imam bersama tim JM Adventour menjadikan Derawan sebagai destinasi andalan tim tour guide-nya.
Keputusan Imam memilih Derawan sebagai destinasi yang dijagokannya, bersambut dengan kebijakan kepariwisataan pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata yang sedang gencar mempromosikan ‘10 Bali Baru’.
Sejalan dalam hal promosi pariwisata dan membuka akses destinasi. JM Adventour berani memberikan alternatif lain yang tak kalah indah, sebuah pulau surga yang tersembunyi. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang menjanjikan, mampu menarik minat wisatawan domestik maupun internasional. Hanya saja, masih banyak persoalan kepariwisataan yang belum selesai dibenahi.
Imam menerangkan, sebagian besar wisatawan yang datang ke Derawan berangkat dari Jakarta, Surabaya dan Bali. Mereka umumnya pencinta wisata bahari. Berwisata ke Derawan, sejak dari Berau tempat pesawat mendarat, wisatawan sudah menikmati perjalanan melintasi laut jernih dengan speedboat dari Pelabuhan Tanjung menyeberang ke Pulau Derawan.
Kecantikan Pulau Derawan nampaknya juga sudah tercium oleh para investor, terbukti banyak penginapan dan resort yang berdiri berjajar, water cottage dan villa dibangun di atas pantai sedikit menjorok ke laut, dengan pemandangan yang cukup mempesona. Jika beruntung, pengunjung bisa menyaksikan penyu berenang di bawah water cottage tempat menginap. Sensasinya serasa tengah berlibur di Maldives.
Sebagai tujuan wisata bahari, Derawan menawarkan aktivitas adventure seperti snorkeling, free diving, atau scuba diving, juga dengan hoping island mengitari pulau-pulau di sekeliling Derawan. Kejernihan laut dan pantai maupun underwater view disekitaran Pulau Derawan memang ajaib.
Di sana bukan hanya Pulau Derawan yang bisa dieksplorasi, tapi ada beberapa pulau lain yang sangat indah, seperti yang sering terdengar dalam lirik lagu puja-puji untuk negeri. Seperti Pulau Maratua memiliki laut yang sangat jernih. Pulau Sangalaki yang memiliki pasir putih yang lembut. Hampir semua perempuan yang datang ke sini dipastikan berfoto dan mengunggahnya di akun media sosial.
Kemudian, Pulau Sangalaki juga identik dengan Ikan Manta dan Penyu. Dan bagi para penggemar serial ‘Spongebob Squarpants’, laut di Pulau Kakaban memiliki imajinasi yang mirip dengan Bikini Bottom. Di sana banyak terdapat Ubur-ubur tak bersengat atau stingless jellyfis. Satu referensi menyebutkan Ubur-ubur tak bersengat ini hanya terdapat di dua tempat di dunia, di Kakaban dan di Palau, sebuah negeri di tengah Pasifik.
Bagi yang senang melakukan penyusuran gua bawah air, di gugusan pulau itu juga ada Secret Lagoon atau Hidden Lagoon, orang-orang lokal sana menyebut tempat ini dengan ‘Kehe Daeng’ yang memiliki arti ‘Lubang Ikan’.
Sama seperti Laguna Kehe Daeng, Labuan Cermin memiliki air yang sangat jernih. Karena jernih air di sana, maka dinamakan Danau Labuan Cermin. Danau Labuan Cermin juga dikenal dengan sebutan Danau Dua Rasa, air yang berada di bagian atas berasa tawar, sedangkan air di bagian bawah rasanya asin. Hal itu karena perbedaan berat jenis, air asin lebih berat ketimbang air tawar.
Pulau Gusung Pasir Derawan atau di sebut juga Pulau Gusung Sanggalau adalah pulau kecil tak berpenghuni. Pulau Gusung adalah permukaan dasar laut yang menyembul ke permukaan ketika air laut surut akan muncul ketika air surut, jika air pasang maka pulau ini seolah tertutup oleh air Laut. Permukaan pulau ini berupa hamparan pasir putih nan bersih, dikelilingi oleh warna gradasi air laut yang cantik.
Terakhir bagi yang memiliki sedikit nyali untuk melakukan Cliff Jumping dari atas goa lalu menelusuri aliran air kemudian keluar melalui mulut goa melalui tersedia tangga kayu, bisa mengunjungi Gua Haji Mangku yang terdapat di Pulau Maratua, sesuai namanya Goa ini ditemukan oleh Haji Mangku.
Itulah Derawan. Tulislah di atas pasir laut nama orang-orang yang anda cintai, lalu pulanglah. Biar waktu yang akan menuntunnya, bertemu di Derawan.