Jakarta, Portonews.com – Nilai tukar Rupiah kembali terpuruk. Data pasar spot Bloomberg menyebutkan rupiah diperdagangkan pada level Rp 14.710 per dolar AS. Angka tersebut lebih rendah 0,2 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Kamis (30/8/2018) yang berada pada Rp 14.680 per dolar AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika diminta komentarnya mengatakan Indonesia mulai mewaspadai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut. Pemerintah juga akan terus mengawasi pergerakan rupiah. “Kami akan terus mewaspadai dan mengawasi (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS),” ujar Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Di tempat terpisah, Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menekankan, posisi rupiah yang melemah terhadap dolar AS masih lebih baik jika dibandingkan dengan jilai tukar negara-negara lain. Mirza menjelaskan, mata uang Swedia, krona melemah terhadap dollar AS sepanjang tahun 2018 ini sebesar 10 persen.
Di samping itu, dolar Australia juga terdepresiasi sebesar 7 persen terhadap dolar AS. Sejauh Indonesia mengelola perekonomian dengan hati-hati, pelemahan rupiah tidak akan seekstrim Argentina atau Turki yang bahkan terdepresiasi hingga 40 persen. Kalau Turki dan Argentina karena kesalahan mengelola ekonomi pelemahannya 40 persen. Melemahan kurs jangan terlalu dibesar-besarkan karena semua mengalami,” kata Mirza.