Jakarta, Portonews.com – Triniti Land mengisi kekosongan proyek apartemen di koridor berdekatan Gading Serpong dengan menara pertama Hyde Tower.
Direktur Pemasaran dan Founder Triniti Land Chandra Bong mengatakan Tangerang Selatan terbagi menjadi 4 wilayah pengembangan. Pertama, koridor Bintaro, Gading Serpong, Alam sutera, dan BSD. Kendati proyek Collins Boulevard tak berlokasi di Gading Serpong, akan tetapi masih masuk dalam koridor Gading Serpong.
HYDE Residence merupakan Chapter pertama dari Pengembangan Collins Boulevard. Sebuah Mixed Use Developer Seluar 2.4 Hektar yang dikembangkan oleh Triniti Land. Nama Hyde sendiri terintegrasi dari sebuah nama taman di CBD kota Melbourne bernama Hyde Park. “Fase Pertama HYDE Residence terjual 70% saat launching,” katanya.
LIVE Alongside Art Merupakan gaya hidup dan rutinitas kaum urban di Melbourne layaknya sebuah kanvas seni. mereka memilih menggunakan snekers saat bekerja, mengantari di Local Coffe Shop, mengikuti workshop photography, dan menghabiskan akhir pekan di Live Concert.
Culture ini yang ingin kami adaptasi di HYDE Residence melalui kerjasama sinergi dengan Arsitek No.1 Singapura DP Architec, kami mencoba untuk menerapka Melbourne Living Culture melalui sentuhan arsitektur salah satunya residence. berberapa Proyek yang didesain oleh DP Architec salah satu Singapore National Stadium dan Dubai Mall.
Menurutnya, koridor ini belum memiliki banyak pasokan untuk bangunan jangkung apartemen sehingga masih jauh dari kategori kelebihan pasokan. Dia menuturkan terakhir kali proyek apartemen yang diluncurkan adalah Serpong Midtown residence 2015. Selanjutnya mulai dari 2015 – 2018 tidak ada proyek apartemen yang diluncurkan di Gading Serpong.
“Jadi meskipun ada di Alam Sutera atau BSD itu beda koridor. Gading Serpong sendiri ada 22.000 kepala keluarga,” ujarnya, Minggu (9/12/2018).
Selain pasokan hunian Jangkung yang minim di koridor ini, Chandra mengatakan di Alam Sutera ada kebijakan pengembangan bahwa rumah tapak tidak semestinya dijadikan kost-kostan karena akan merubah fungsi. Hal itu membuat alternatif sewa dan tinggal di apartemen memiliki potensi yang kuat.
Kondisi itu juga akan didukung dari ribuan mahasiswa baru yang menempuh studi di perguruan-perguruan tinggi di kawasan Gading Serpong dan sekitarnya hingga ke BSD City. Sebut saja Universitas Bina Nusantara (Binus) yang setiap tahunnya menerima 9.000 mahasiswa baru, SGU University, dan Universitas Bunda Mulia.
Adapun, dalam proyek Collins Boulevard, akan dikembangkan residensial yang mencakup 3 apartemen, satu menara perkantoran serta satu hotel. Pembangunannya dimulai dari peluncuran proyek apartemen Hyde dengan harga jual mulai dari Rp400 juta—Rp500 juta.
Proyek ini akan dibangun Juni setelah lebaran dan difokuskan penjualannya dengan asumsi minat konsumen telah beralih dari konsumsi sepanjang lebaran.
Dari data pembeli, Chandra mengatakan 30% pembeli berada dalam rentang usia di bawah 29 tahun, sehingga memang, milienial banyak membeli untuk dijadikan rumah masa depan bagi keluarga kecil.
“Total penjualan pertama 417 unit dari sekitar 900 unit ejak 6 bulan lalu kami melakukan soft launching,” imbuhnya.
Dikembangkan di atas lahan seluas 2,4 hektare. Lahan tersebut merupakan hasil akuisisi dengan menghabiskan dana senilai Rp 250 miliar. Sedangkan untuk biaya konstruksi, ia memperkirakan akan bernilai sebesar Rp 2 triliun.
Collins Boulevard merupakan apartemen kelima yang dibangun. Sebelumnya ada proyek kolaborasi bersama Waskita Karya Realty yakni Brooklyn Residence dan Yukata, Spring Water Residence, The Smith.
“Untuk menara perkantoran sudah ada konfirmasi pembelian senilai Rp 500 miliar dari Panin Bank yang akan menjadi tenant utama, sehingga akan dinamakan Panin Bank Office Tower,” ungkapnya.