Jakarta, Portonews.com – Harga saham pertambangan anak usaha PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) langsung menguat signifikan pada perdagangan Jumat (7/13/2019) pagi ini.
Sentimen positif imbas dari kesepakatan awal dengan Freeport McMoran untuk mengambil alih 51 persen saham di PT Freeport Indonesia yang menjadi pendorong penguatan harga saham perusahaan tambang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Salah satunya harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang ikut melejit 7,58 persen ke level harga Rp 925/saham pada perdagangan pagi ini. Volume perdagangan mencapai 73,49 juta saham senilai Rp 70,52 miliar. Antam digadang-gadang akan menjadi operator tambang Grasberg di masa yang akan datang setelah masa kontrak Freeport Indonesia di Grasberg selesai.
Saham PT Timah Tbk (TINS) juga tercatat menguat hingga 4,88 persen ke level harga 860/saham. Namun harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terkoreksi 0,24 persen ke level 4.220.
Kemarin, pemerintah RI akhirnya meneken kesepakatan awal dengan Freeport McMoran untuk mengambil alih 51% saham di PT Freeport Indonesia.
Penandatanganan perjanjian awal berupa Head of Agreement (HoA) ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Direktur PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, dan Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoran Richard Adkerson.
Acara tersebut digelar di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (12/7/2018). HoA ini dibuat untuk menindaklanjuti kesepakatan 27 Agustus 2017 antara pemerintah RI dan Freeport McMoran saat itu.
Berikut adalah isi dari HoA tersebut.
- Landasan hukum PT Freeport Indonesia (PTFI) akan berupa Izin Usaha Pertambangan Khusus dan bukan Kontrak Karya (KK)
- Pengalihan saham 51% saham PTFI untuk kepemilikan nasional indonesia
- Freeport membangun smelter di dalam negeri
- Penerimaan negara secara agregat akan lebih besar dibanding penerimaan dengan skema Kontrak Karya selama ini
- Perpanjangan operasi 2×10 tahun diberikan ke PTFI jika memenuhi kewajiban IUPK. PTFI mendapat perpanjangan operasi sampai 2041
Adkerson mengatakan dalam perjanjian ini, para pihak menyepakati perpanjangan operasi tambang PT Freeport Indonesia sampai 2041.
PT Freeport Indonesia, kata dia, meyakini perpanjangan operasi akan memberikan jaminan masuknya investasi miliaran dolar dan memberi kepastian bagi seluruh pemegang saham. “Dengan kepastian investasi sampai 2041, kami memperkirakan manfaat langsung kepada pemerintah pusat dan daerah, serta dividen kepada Inalum dapat melebihi US$60 miliar,” kata Adkerson, Kamis (12/7/2018). Nilai US$60 miliar setara dengan Rp 840 triliun (dengan kurs Rp 14.000).