• Latest
Patimban, Sang Primadona

Patimban, Sang Primadona

28 November 2017
Kementerian Perindustrian Dukung Percepatan Industri 4.0

Kementerian Perindustrian Dukung Percepatan Industri 4.0

3 Desember 2023
Potensi Wisata Olahraga di Banggai

Potensi Wisata Olahraga di Banggai

3 Desember 2023
Perkuat Sinergi Ekspor, Pemerintah Dorong Kerjasama Investor Asing dengan Wirausaha Lokal

Perkuat Sinergi Ekspor, Pemerintah Dorong Kerjasama Investor Asing dengan Wirausaha Lokal

3 Desember 2023
Dorong Partisipasi Swasta di Pembangunan IKN

Dorong Partisipasi Swasta di Pembangunan IKN

3 Desember 2023
Komitmen Bangun Inkubator Bisnis untuk Disabilitas

Komitmen Bangun Inkubator Bisnis untuk Disabilitas

3 Desember 2023
Harga Minyak Dunia Anjlok

Harga Minyak Dunia Anjlok

3 Desember 2023
PLN Mulai Jajaki Pengembangan Energi Nuklir

PLN Mulai Jajaki Pengembangan Energi Nuklir

3 Desember 2023
Lawatan Kerja Menteri ESDM ke Dubai

Lawatan Kerja Menteri ESDM ke Dubai

3 Desember 2023
Strategi Pertamina NRE Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Strategi Pertamina NRE Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

3 Desember 2023
Kedaulatan Maritim Indonesia: Ancaman Atau Kolaborasi dengan Investor Asing?

Kedaulatan Maritim Indonesia: Ancaman Atau Kolaborasi dengan Investor Asing?

3 Desember 2023
Harga Minyak Dunia Anjlok Walau OPEC+ Potong Produksi

Harga Minyak Dunia Anjlok Walau OPEC+ Potong Produksi

2 Desember 2023
Indonesia Terpilih Kembali Menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025

Indonesia Terpilih Kembali Menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025

2 Desember 2023
PORTONEWS
Advertisement
  • Home
    • Laporan Utama
    • Kolom
      • Opini
    • Event
  • Ekbis
    • Perdagangan dan Jasa
      • Pajak
    • Industri
    • Transportasi
    • Keuangan dan Portfolio
    • Infrastruktur
    • Pernik Bisnis
    • Teknologi
      • Digital
  • Energi
    • Dewan Energi
    • Energi Terbarukan
    • Migas dan Minerba
    • Listrik
  • Peristiwa
    • Nasional
      • Daerah
      • Pemerintahan
        • Militer
      • Fakta Sejarah
    • Politik & Hukum
    • Internasional
  • Lingkungan Hidup
    • Oil and Chemical Spill
    • CSR
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
      • Kesehatan & Keselamatan Kerja
    • Potret
    • Profil
    • Hiburan
    • Sport
    • Otomotif
    • Komunitas
  • Kementerian
    • BUMN
    • Dalam Negeri
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia.
    • Kemaritiman
    • Agama
    • Perhubungan
    • Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
    • Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
    • Pariwisata
    • Pertanian
    • Telekomunikasi
    • Pendidikan
  • Cerita Foto
No Result
View All Result
  • Home
    • Laporan Utama
    • Kolom
      • Opini
    • Event
  • Ekbis
    • Perdagangan dan Jasa
      • Pajak
    • Industri
    • Transportasi
    • Keuangan dan Portfolio
    • Infrastruktur
    • Pernik Bisnis
    • Teknologi
      • Digital
  • Energi
    • Dewan Energi
    • Energi Terbarukan
    • Migas dan Minerba
    • Listrik
  • Peristiwa
    • Nasional
      • Daerah
      • Pemerintahan
        • Militer
      • Fakta Sejarah
    • Politik & Hukum
    • Internasional
  • Lingkungan Hidup
    • Oil and Chemical Spill
    • CSR
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
      • Kesehatan & Keselamatan Kerja
    • Potret
    • Profil
    • Hiburan
    • Sport
    • Otomotif
    • Komunitas
  • Kementerian
    • BUMN
    • Dalam Negeri
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia.
    • Kemaritiman
    • Agama
    • Perhubungan
    • Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
    • Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
    • Pariwisata
    • Pertanian
    • Telekomunikasi
    • Pendidikan
  • Cerita Foto
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result

Patimban, Sang Primadona

by Redaksi
6 tahun ago
in Infrastruktur, Transportasi
Reading Time: 2 mins read
0 0
A A
0
Patimban, Sang Primadona

Pelabuhan Patimban (foto: senayanpost)

Post Views: 79,795

Terpusatnya lalu-lintas keluar masuk barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok, menyebabkan kemacetan parah pada ruas antara pelabuhan dengan kawasan-kawasan industri. Akibatnya, mobilitas angkutan barang menjadi sangat rendah dan tidak efisien. Karenanya, diperlukan pelabuhan alternatif sekaligus sebagai pendukung Tanjung Priok. Pilihannya jatuh pada Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.  

Guna mengantisipasi lonjakan arus barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, sejak lama pemerintah berencana membangun pelabuhan alternatif yang tidak jauh dari Tanjung Priok. Salah satu lokasi yang diunggulkan adalah Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Akan tetapi rencana itu mendapat penentangan dari Pertamina, karena di sekitar Pelabuhan Cilamaya terdapat banyak jaringan pipa minyak dan gas bawah laut. Sehingga tidak memungkinkan untuk dibangun pelabuhan besar.

Maka, pemerintah menetapkan enam lokasi alternatif pengganti Cilamaya. Didapatlah Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. feasibility study telah rampung dilakukan pada akhir Maret 2016. Dari FS tersebut diketahui, Pelabuhan Patimban memiliki rentang dermaga sepanjang 3.000 meter. Ini jika dibuat kolom-kolom yang menjulur ke laut, maka total panjang dermaga bisa lebih dari 10.000 meter.

InfoBerita

Bus Listrik untuk Masyarakat Kota Bandung

Jokowi Groundbreaking Bandara IKN

Kemenhub Perkuat Dukungan 11 Negara melalui Workshop on The Maritime Single Window

Saat ini, rata-rata kedalaman laut Pelabuhan Patimban sekitar 15 meter. Sehingga, untuk bisa disandari kapal-kapal dengan draught 20 meter, perlu dilakukan pengerukan hingga berkedalaman minimal 25 meter. Sedangkan luas daratan yang akan dijadikan terminal peti kemas dan perkantoran sekitar 300 hektar. Sementara wilayah laut mencapai 700 hektar.

Keunggulan Pelabuhan Patimban hingga pantas menjadi pelabuhan alternatif sekaligus pendukung Tanjung Priok, menurut sumber PORTONEWS di Pemkab Subang, Jawa Barat, jarak dari pelabuhan ke jalan tol Cipali dan Bandara Kertajati Aerocity hanya sekitar 20 kilometer. Ke depan, pada ruas antara Patimban dengan tol Cipali, akan dibangun jalan tol.

Sehingga waktu tempuh dari kawasan industri yang berada di Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang dan Majalengka ke pelabuhan atau sebaliknya akan cukup pendek. Selain dekat dengan akses tol, Patimban juga dilalui jalur Kereta Api Semi Cepat Jakarta-Surabaya, sehingga dipastikan akan menekan biaya logistik bagi perusahaan-perusahaan di sekitarnya.

Pembangunan Pelabuhan Patimban yang diperkirakan akan menelan biaya US$4 miliar, mendekati kepastian dengan investor dan kontraktor dari Jepang, setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang di Nagoya pertengahan Januari 2017 di Nagoya, Jepang, dan dilanjutkan di Istana Bogor.

“Mengenai Pelabuhan Patimban, kami menegaskan bahwa arah kebijakan (pembangunan dan) pengelolaan pelabuhan akan dilaksanakan oleh perusahaan patungan Indonesia-Jepang,” kata Abe seperti ditulis pada website Sekretariat Negara RI.

Sementara Presiden Jokowi mengemukakan, ia bersama Perdana Menteri Abe sudah mencapai kesepakatan untuk membangun Pelabuhan Patimban. “Saya sampaikan bahwa kami akan mengkalkulasikannya terlebih dulu,” tegas Presiden.

(foto: dephub.go.id)

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan, pembangunan tahap pertama Pelabuhan Patimban bisa dilakukan pada awal 2018 dan bisa beroperasi paling lambat pertengahan 2019, dengan kapasitas tampung 1,5 juta TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit). Tahap kedua kapasitas tampungnya akan meningkat menjadi 3,13 juta TEU’s, dan pada tahap ketiga kapasitas tampung maksimal Pelabuhan Patimban akan mencapai 7,5 juta TEU’s pada tahun 2037.

Mengenai pembiayaan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional – Kepala bappenas, Bambang Brojonegoro mengatakan, untuk pembiayaan pembangunan Pelabuhan Patimban pihaknya menawarkan beberapa opsi. “Bisa B to B, G to G, atau skema alteratif lain. Tapi yang pasti, kita minta grass period 10 tahun dan pembayaran 40 tahun.”

Jika sudah beroperasi, dipastikan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Pasalnya, saat ini mobilitas angkutan barang milik perusahaan-perusahaan yang pabriknya berlokasi di kawasan industri sekitar Bekasi, Karawang dan Purwakarta, dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, sangat rendah. Sebuah truk pengangkut barang dari pabrik ke pelabuhan hanya bisa satu kali sehari, karena padatnya lalulintas.

 

Share this:

  • Berbagi
  • Pinterest
  • Cetak
  • Tumblr
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
  • WhatsApp
  • Facebook
  • Twitter
  • Telegram

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

BeritaTerkait Lainnya

Kementerian Perindustrian Dukung Percepatan Industri 4.0
Industri

Kementerian Perindustrian Dukung Percepatan Industri 4.0

3 Desember 2023
Potensi Wisata Olahraga di Banggai
Pariwisata

Potensi Wisata Olahraga di Banggai

3 Desember 2023
Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2023 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Alamat
  • Berlangganan Online
  • DOWNLOAD
  • E-MAGAZINE PORTONEWS EDISI FEBRUARI 2018
  • EBTKE
  • Energi
  • Form Berlangganan Majalah PORTONEWS
  • Galeri Video
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hiburan
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Informasi Karir
  • Infotainmen
  • Kesehatan
  • KETENAGALISTRIKAN
  • Ketenagalistrikan
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lomba Foto Portonews
  • Majalah Ekonomi Peduli Lingkungan
  • Majalah Portonews 3D Flip
  • Minerba
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peta Situs
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Copyright © 2023 PORTONEWS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Translate »
%d blogger menyukai ini: