PORTONEWS
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri Foto
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Pernik Bisnis

Delapan Fakta Unik Korea Utara

by Redaksi
11 Desember 2017
Delapan Fakta Unik Korea Utara

(foto: ED JONES/AFP/Getty Images)

Memasuki tahun 2017, Korea Utara adalah negara paling banyak disebut oleh media-media internasional karena berani bersitegang dengan negara adidaya, Amerika Serikat.

Negara yang dipimpin oleh anak muda gemuk, chubby, dengan potongan rambut trapesium ini tidak mempedulikan kekhawatiran berbagai negara dan lembaga internasional: tetap melakukan uji coba peluncuran senjata balistik antar benua yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir.

Bukan hanya Amerika, Korea selatan dan Jepang yang kebat-kebit dengan tindakan Korea Utara tersebut, bahkan sekutu sekaligus mitra terdekatnya pun, China ikut khawatir dan turut meminta penghentian uji coba senjata balistik tersebut.

Presiden Amerika, Donald Trump yang dikenal eksplosif langsung mengirim dua kapal induk pengangkut pesawat, CVN 70 USS Carl Vinson dan CVN 76 USS Ronald W. Reagan yang mangkal di Pelabuhan Yokosuka, Jepang.

Trump juga memerintahkan kapal selam SSBN-727 USS Michigan yang disebut-sebut sebagai kapal selam tercanggih di dunia merapat ke Korea Selatan. Kehadiran sejumlah mesin perang tersebut semakin memanaskan situasi di Semenanjung Korea yang sejak tahun 1950 masih berstatus perang.

Sejak terbentuknya Republik Demokratik Rakyat Korea 9 September 1948, negara ini diperintah oleh tiga generasi diktator dalam satu keluarga, Kim Il Sung (1948-1994), Kim Jong Il (1994-2011), dan Kim Jong Un sejak 2011 sampai sekarang.

Hingga Dekade 1960an, Korea Utara lebih makmur dibanding Korea Selatan. Namun, karena pengelolaan negara yang tidak dilakukan dengan baik, maka negara ini mengalami ketertinggalan ekonomi, terutama dibandingkan dengan negara seteru dan serumpunnya, Korea Selatan.

Tidak ada informasi yang jelas mengenai indikator ekonomi Korea Utara. Tahun 2015 PDB Korea Utara diperkirakan mencapai US$31 miliar, rata-rata pendapatan per kapita per tahun penduduk sekitar US$800. Berikut delapan fakta unik mengenai ekonomi Korea Utara.

1.  Anggaran Belanja Nasional 

Previous
Next
(foto: pinterest)

Korea Utara adalah salah satu negara yang tata pengelolaan keuangan negaranya paling buruk di dunia. Tidak ada keterangan yang jelas berapa besar anggaran belanja nasional Korea Utara dari tahun ke tahun. Hanya yang pasti, sebagian besar pendapatan negara itu sekitar US$7,5 miliar dihabiskan untuk bidang militer, pembelian dan pemeliharaan perangkat perang, serta gaji tentara.

Berdasarkan data dari Global Fire Power 2017, negara berpenduduk sekitar 25 juta jiwa ini memiliki tentara aktif sebanyak 1,3 juta orang, plus tentara cadangan sebanyak 7,7 juta personel. Korea Utara adalah negara dengan jumlah tentara terbanyak di dunia.

Lebih dari sepertiga warga negara Korea Utara adalah tentara. Negara ini memiliki lebih dari 5.000 unit tank, 1.500 pesawat militer termasuk pesawat tempur, 200 helikopter, dan lebih dari 500 kapal perang.

Selain teralokasi pada sektor pertahanan, anggaran negara juga digunakan untuk pembangunan patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il, impor anggur, mobil mewah, sepatu Nike, pemeliharaan kuda balap milik keluarga Kim Jong Un.

Penerimaan negara didapat dari pajak, pertanian gingseng, perikanan, penjualan senjata, dan sedikit dari pariwisata. Meskipun anggaran negara sebagian besar teralokasi pada sektor-sektor yang tidak produktif, pengeluaran negara relatif stagnan dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2008, Korea Utara mencatat surplus dalam neraca nasional.

Meskipun tata pengelolaan keuangan negara tidak transparan, tidak teraudit karena di Korea Utara tidak ada lembaga audit, namun laporan pertanggung-jawaban keuangan negara di depan parlemen yang anggotanya hanya berasal dari Partai Pekerja Korea, selalu mendapat standing ovation (tepuk tangan penghormatan sambil berdiri) yang panjang serta pujian setinggi langit dari parlemen dan media.

Previous
Next  Utang Luar Negeri
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

Copyright © 2019

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri Foto

Copyright © 2019

Translate »